
Setiap
 pelancong biasanya memanfaatkan liburannya untuk mengabadikan foto 
dirinya. Bisa dengan latar belakang tempat wisata yang sedang 
dikunjunginya atau dengan baju tradisional daerah setempat. Keunikan 
baju tradisional yang bisa sama sekali berbeda dengan baju di negara 
asal turis tersebut membuat foto menjadi menarik. Tak terkecuali baju 
tradisional Korea Selatan yang disebut Hanbok. Hanbok banyak disediakan 
di beberapa tempat wisata yang bisa dipinjam untuk sekedar digunakan 
berfoto. Bahkan beberapa pasar seperti di Namdaemun-pun menyediakan hanbok baik yang bergaya asli maupun yang sudah dimodifikasi.
“Hanbok” berarti pakaian orang Korea, 
walaupun pada saat ini sebenarnya mengacu pada gaya berpakaian Dinasti 
Joseon yang dipakai dalam cara formal dan semi formal seperti perayaan 
atau festival. Pada saat itu golongan atas atau disebut sebagai Yangban 
mengenakan hanbok berwarna-warni dengan hiasan bordir dan sulaman indah,
 bahannya terbuat dari sutra. Sedangkan masyarakat umum biasanya 
menggunakan hanbok sederhana terbuat dari kain katun dengan pembatasan 
warna yakni putih, merah muda, hijau muda dan abu-abu. Kini permintaan 
hanbok meningkat jika musim menikah tiba. Mencuatnya hanbok akhir-akhir 
secara tidak langsung dikarenakan boomingnya drama Korea.
Hanbok memiliki sejarah yang panjang. 
Pada Dinasti Goryeo, model hanbok mendapatkan pengaruh dari Mongol 
dikarenakan Raja Goryeo menikai ratu Mongol sehingga semua gaya pakaian 
termasuk gaya pakaian pegawai kerajaan mengikuti gaya Mongol. Sebagai 
hasil dari pengaruh Mongol ini rok menjadi sedikit lebih pendek. 
Sedangkan baju untuk bagian atas atau yang disebut dengan Jeogori diikat
 ke bagian dada dengan pita. Sedangkan lengan bajunya didesain agak 
ramping. Pada periode Joseon, Jeogori wanita secara perlahan menjadi 
lebih ketat dan pendek. Namun pada akhir masa Joseon, hanbok dibuat agak
 panjang dan Jeogori menjadi pendek dan ketat. Hanbok yang dipakai oleh 
kalangan atas biasanya berbeda warna tergantung musim yang sedang 
terjadi pada saat itu. Jika musim panar, menggunakan kain dengan warna 
cerah, sedangkan pada musim dingin menggunakan kain berbahan sutra.
Secara
 umum, hanbok perempuan terdiri dari Jaegori alias bagian atas hanbok 
dengan ukuran pendek dan ditandai dengan garis melengkung. Sedangkan 
pada laki-laki ukurannya lebih besar dan simpel. Kedua, Deong Jong yakni
 krah berwarna putih. Selanjutnya ada Otgoreum yakni pita yang dipakai 
pada baju hanbok untuk wanita yang melintang hingga ke rok. Setelah itu 
ada Pattern, yakni susunan gambar atau garis dan juga perpaduan warna. 
Baerae yakni Jaegori dengan bentuk lengan bendek atau disebut juga 
Magoja atau rompi lu`r. Yang terakhir adalah Sokbaji dan Sokchima yakni 
dalaman yang berbentuk seperti celana dan seperti rok.
Jika Anda, mengunjungi beberapa tempat 
wisata, luangkan waktu untuk mencoba memakai hanbok yang disediakan di 
lokasi tersebut. Kita akan juga diajari bagaimana cara memakai hanbok 
yang sebenernya tidak sulit. Ini dikarenakan hanbok berpotongan sangat 
sederhana dan mudah dikenakan. Dengan paras khas orang Indonesia namun 
memakai hanbok yang khas Korea Selatan, Anda pasti akan terlihat sangat 
lucu dan unik. Untuk melihat dari dekat bagaimana hanbok digunakan oleh 
warga Korea, coba lihatlah even festival tahunan Seoul yakni Hi Seoul Festival yang menggelar parade budaya. @tau berkunjunglah ke Korea House dan Chongdong Teater
 yang menampilkan berbagai seni tradisonal Korea Selatan. Oya, selama 
berlibur jangan lupa untuk memilih hotel yang nyaman seperti Millennium Seoul Hilton Hotel, Shilla Hotel atau Uljiro Co-op Residence, semuanya berada di kawasan pusat kota Seoul.

0 komentar:
Posting Komentar